YOGYAKARTA (ulurtangan.com)- Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan mengalami gegar otak.
Kejadian naas itu terjadi di wilayah Gunung Kidul sekitar waktu isya saat berboncengan dengan suami, Faris Nasir Rudin menabrak iringan motor mogok yang didorong oleh teman pengendara tersebut dengan kondisi motor tanpa lampu. Alhasil, Ustadzah Salma yang diboncengkan suami terpelanting dan kepala membentur aspal jalan.
Saya waktu kejadian itu begitu brakkk.. saya cari istri saya sudah tidak sadar. Saya pangku kepalanya kayak keluar darah gitu, trus banyak warga yang membantu dan memanggilkan ambulan. Itu waktunya enggak lama, istri saya langsung dibawa ke Rumah Sakit. 5 hati nggak sadar terus dirujuk ke Sarjito ini, kata Faris pada Relawan Ulurtangan, Sabtu (6/1/2024).
Saat di besuk Relawan Ulurtangan, kondisi Ustadzah Salma belum sadar maksimal, hanya sudah bisa menggerakkan tangan dan kaki, tapi untuk merespon menjawab masih sulit. Sudah hampir 2 pekan di RS yang terjadi malah sering kali ia menjerit kesakitan karena yang dirasakan kepalanya terasa sangat pusing tak tertahan.
Ini mendingan mas, kemarin saat masih di ICU sering teriak sakit setelah itu nggak sadar tidur lagi. Kata dokter masih menunggu hasil CT Scan kepala lagi. Kalau dari Gunung Kidul kemarin kesini diobservasi lagi, ungkapnya.
Ustadzah Salma sangat butuh bantuan pengobatan dan doa kaum muslimin. Puluhan santri PPTQ Darul Arqom merindukan kehadirannya mengajar kembali di pesantren sebab ia tinggal di salah satu kamar Musyrif (pengajar) di lingkungan pesantren.
Mari bantu biaya untuk kesembuhan ustadzah Salma Khoirunnisa agar segera kembali mengajar sebagai juru dakwah yang ikhlas melakukan syi’ar Islam dan meninggikan kalimat Allah.
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).
Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).