BANDUNG (ulurtangan.com)- Malang benar kondisi Pak Darkim (54), pria asal Indramayu ini adalah seorang buruh kelapa sawit di Merauke, Papua dan menjadi muadzin (tukang adzan) di masjid desanya. Lehernya diserang tumor ganas sejak dua tahun lalu. Ia butuh biaya operasi di Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung.
Lehernya dililit benjolan yang terus membengkak. Tenggorokannya mulai tercekik sehingga sulit untuk bernafas. Terlebih untuk makan sangatlah sulit untuk menelan. Kegiatannya menjadi muadzin untuk memanggil sholat juga sulit dilaksanakan karena kondisi lehernya.
Sejak tiga bulan lalu, kondisi Pak Darkim semakin memburuk hingga harus dirujuk dari RS Bunda Harapan Merauke menuju RS Hasan Sadikin Bandung. Sementara ini ia terpaksa menginap di rumah singgah di kantor Baznas Bandung.
Hasil pemeriksaan dokter Gustiara Munir. Sp.Rad(K). M.Kes, Pak Darkim divonis Tumor Colli. Keterangan medis menunjukkan kesimpulan bahwa massa campuran dominan colli kanan yang meluas hingga daerah zigoma kanan.
INGIN HIDUP LAYAK JADI PERANTAU, USAHA PAK DARKIM KINI PUPUS
Istri pak Darkim, Umiyati juga turut merantau bersama sang suami, berkerja sebagai buruh kelapa sawit di Merauke, Papua sejak tahun 2015. Dengan transmigrasi mereka hanya berharap memperoleh hidup layak sebagai petani. Namun diluar dugaan, penghasilannya ternyata hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sendiri.
Saat sang suami sakit, Umiyati tak bisa berbuat banyak. Ia hanya pasrah dan menemani Darkim berobat ke Bandung. Untuk biaya di rumah sakit bisa mengandalkan asuransi BPJS. Namun untuk kebutuhan sehari-hari, ia terpaksa minta belas kasihan orang-orang baik yang peduli dengan kondisi suaminya.
Mari ulurkan tangan kita dengan menyisihkan sebagian harta kita untuk muadzin masjid Bapak Darkim yang sedang diuji oleh Allah dengan sakit Tumor di leher. Semoga upaya kita yang sedikit menjadi alasan kita dihadapan Allah kelak di akhirat.
Menanti doa-doa orang baik