KARANGANYAR, (Ulurtangan.com) - Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang berharga selain baju yang menempel di badan keluarga Bu Turyati. Padahal, baru dua bulan lalu Ibu Turyati ditinggal mati suaminya, menjadikan tiga anaknya yatim.
Awalnya keluarga Bu Turyati mengajak ketiga anaknya yakni Syerli Pertiwi (SMP kelas 2), Linda Putri Pertiwi (SD kelas 2), dan Difa Nayla Wulandani (TK B) menghadiri undangan buka puasa bersama di rumah Bu RT Dusun Talun, Karanganyar yang berjarak 50 meter. Kebetulan kondisi dusun mati lampu, dan hal yang wajar disana warga mulai menyalakan lilin dan tintir (lampu bahan minyak) untuk penerangan rumahnya, tak terkecuali rumah Ibu Turyati.
Bu Turyati tak menyadari bila rumah yang ia tinggali mengalami kebakaran hebat. Ia baru tahu ketika anak yang paling besar memberitahunya. Ketika warga berbondong-bondong mencoba memadamkan si jago merah, ia berusaha mendekat namun dihalangi warga agar tak mendekat karena berbahaya.
Anak saya Syerli kan habis tarawih trus teriak-teriak manggil saya di rumah bu RT kan, bu ada api di rumah..ada kebakatan di rumah!! Langsung saya lari pulang, tapi saya lihat api sudah besar, trus ada warga yang menghalangi saya untuk tak mendekat, katanya.
Air mata Bu Turyati tumpah dan isak tangis pecah saat mengingat malam nahas itu. Ia merasa dadanya sesak jika dibayangi kejadian kebakaran rumahnya yang ada di perbukitan Dusun Talun tersebut.
Yang penting anak-anak saya selamat pak, saya bingung, bapaknya anak-anak meninggal baru dua bulan pak. Trus ada kejadian seperti ini.. Semoga Allah beri kesehatan anak-anak saya pak, semoga diberi ketabahan anak-anak saya menjalani kedepannya, ucap Bu Turyati sambil mengusap air mata.
TOKOH WARGA MINTA MASYARAKAT TURUT MEMBANTU KELUARGA YATIM BU TURYATI MEWUJUDKAN RUMAH
Kepala Dusun (Kadus) Talun, Sedegung, Balong, Jenawi, Karanganyar, Suparno membenarkan bahwa telah terjadi kebakaran di salah satu rumah warganya. Menurut dia, Bu Turyati adalah keluarga yatim yang kondisinya sangat membutuhkan bantuan. Apalagi setelah 2 bulan terakhir ditinggal wafat sang suami, Lilik Larmanto karena sakit, keluarga yatim tersebut kekurangan ekonomi.
Saya waktu itu sedang sholat isya dilanjut tarawih. Nah kebetulan kondisi Dusun sini kan oglangan atau mati lampu. Di Mushola itu juga menyalakan lilin dah biasa. Selesai sholat itu saya mau pulang ke rumah diatas itu saya melihat ada api, tapi kan saya pikir itu orang sedang membakar sampah atau kayu ranting untuk menghangatkan badan, ungkapnya.
Dan kebetulan itu kan habis hujan deras hawanya dingin to mas. Setelah saya masuk rumah sekitar 15 menit ada warga lain itu teriak-teriak, rumah kebakaran... rumah kebakaran, saya ikut keluar ternyata sudah hampir habis itu rumah. Karena api sudah besar, warga pun tidak bisa memadamkannya. Hanya ada motor peninggalan almarhum yang bisa diselamatkan. Yang lainnya habis tak tersisa, katanya.
Suparno mempersilahkan masyarakat untuk turut membantu warganya yang sedang diuji kebakaran rumahnya tersebut. Terlebih kondisi mereka adalah keluarga yatim yang ibunya tak punya pekerjaan selain mengurusi ketiga anaknya.
Kami persilahkan kalau ada yang mau membantunya, semoga bisa bermanfaat bagi mbak Turyati dan anak-anaknya yang saat ini masih butuh biaya sekolahnya dan membangun kembali rumah tersebut, tutur Suparno.
YUK BANTU KELUARGA YATIM, CARA RAIH SURGA SEDEKAT 2 JARI BERSAMA NABI
Hidup tanpa ada tulang punggung keluarga Ibu Turyati butuh uluran tangan kaum muslimin untuk mewujudkan kembali tempat tinggal layak. Sebesar apapun uluran tangan kita, akan memberikan semangat hidup kepada keluarga yatim ini.
Kepedulian yang kita ulurkan kepada anak-anak yatim akan membuka peluang masuk surga bersama Nabi SAW sedekat dua jari, sesuai dengan sabdanya:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ، يُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ
Aku dan pengasuh anak yatim kelak di surga seperti dua jari ini. Rasulullah bersabda demikian sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya (HR Bukhari).