SOLO (ulurtangan.com) - Sungguh kondisi ekonomi keluarga yatim Ibu Nur Istiqomah serba pas-pasan. Menjadi buruh pembantu rumah tangga gajinya hanya cukup untuk makan ke tiga anaknya yang kini terbengkalai tak sekolah. Sanudi (13), Amelia (7) dan Haikal (4) sehari-hari hanya dirumah menunggu sang bunda pulang membawa makanan.
Amelia ingin sekolah setingkat SD, namun apa daya tak ada biaya untuk menimba ilmu. Beruntung masih ada kegiatan TPQ, ia terhibur belajar dengan Guru ngaji. Ustadzah Latifah yang sabar membimbing Amel mengatakan
Sebelum ini, Amel belum pernah mempelajari bacaan Al Quran sama sekali. Alhamdulillah sekarang kemajuan sudah bertahap dalam belajar iqro' justru lebih bagus dari pada bacaan Indonesianya. ujar Ustadzah Latifah.
Sementara itu, kakaknya Sanudi sudah putus sekolah sejak kelas 3 SD. Kegiatannya menjaga adik kecilnya bermain-main di rumah dan sesekali muter-muter kampung.
Ibu Nur Istiqomah berkeinginnan membuka usaha Roti kecil-kecilan. Usaha itu pernah ia tekuni satu tahun silam namun kandas modalnya turut buat makan. Harapannya, ia bisa kembali membuka usaha Roti untuk menambah pendapatan ekonomi.
Saya berharap, anak saya Amelia itu jadi anak yang pintar, mudah-mudahan ada yang bantu, karena dia anak yatim yang punya cita-cita jadi Guru. Semoga ada donatur yang membantu anak yatim saya ini, pinta Ibu Nur Istiqomah, Selasa (23/7/2024).
Dibutuhkan modal usaha Ibu Nur Istiqomah sebesar 3 juta rupiah dan 4 juta rupiah untuk biaya sekolah Amel masuk ke Sekolah Tahfizh Tingkat Dasar. Ayo Raih Surga bersama Nabi sedekat dua jari melalui keluarga Yatim ini...!!
AYAH MENINGGAL KEHIDUPAN EKONOMI MULAI SULIT, PERNAH TAK MAKAN KINI SEHARI CUKUP SEKALI
Keluarga yatim Ibu Nur Istiqomah sebelumnya tinggal di Batam ikut kerja dengan suami. Semenjak sang suami sakit-sakitan paru-paru dan diabetes, dua tahun lalu ia terpaksa pulang ke Solo. Tak berselang lama, setelah dua bulan di Solo ikut di rumah orang tua, Suami malah meninggal dunia, tepatnya bulan November 2023.
Ia kini tinggal di rumah Sangat Sederhana Program pemerintah yang menata perkampungan kumuh di wilayah Selatan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. Bangunan bata herbel luas 40 meter kondisinya panas dan gerah, maklum rumah pemberian pemerintah.
Karena pendapatan sehari-hari kurang, pernah keluarga Ibu Nur Istiqomah tak makan. Tetangga yang peduli akhirnya mensedekahkan nasi lauk untuk anak-anaknya yang kelaparan. Uang 30 ribu dari pekerjaan buruh rumah tangga untuk makan dengan ke tiga anaknya sangatlah kurang. Kini mereka terbiasa sehari makan sekali jika Ibu Nur Istiqomah tak masuk kerja.
Mari raih amal kebaikan ini dengan mengentaskan ekonomi keluarga Yatim Ibu Nur Istiqomah. Menyekolahkan anak Yatimnya Amelia insyaAllah bantuan dan doanya, dicatat Allah sebagai amal kebaikan, dan kelak di akhirat mendapatkan Surga Firdaus bersama Nabi sedekat dua jari sebagaimana sabda Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam.
Aku dan pengasuh anak yatim kelak di surga seperti dua jari ini.” Rasulullah bersabda demikian sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya.(HR Bukhari).